Diet Asam Urat: Apa Yang Harus Dilakukan


Diet asam urat kemungkinan besar menjadi sebuah solusi yang bagus bagi mereka yang menderita karena penyakit tersebut. Sebagaimana yang Anda tahu, asam urat merupakan penyakit di mana persendian menjadi ngilu dan mengalami pembengkakan oleh karena penumpukan zat purin di dalam tubuh. Zat yang disebut belakangan merupakan zat yang umum berada di dalam makanan, jadi pada dasarnya Anda akan dengan mudah menemukan berbagai macam makanan yang mengandung zat tersebut. Di titik ini, berpantang makanan yang mengandung zat purin kemudian menjadi penting, terutama bagi orang yang menderita karena asam urat. Dalam lingkup yang lebih luas, penyakit asam urat sangat erat kaitannya dengan pola makan. Dan salah satu cara untuk mengatasinya tentu saja dengan mengatur pola makan, terutama pada asupan makanan yang mengandung purin dalam jumlah yang besar. 

Bagi orang yang menderita asam urat, asupan purin haruslah dikontrol, terutama karena zat tersebut bisa saja terdapat dalam beberapa jenis bahan makanan yang digemari, seperti kambing, ayam, kubis, dan lain sebagainya. Di titik ini, diet asam urat menjadi penting. Artinya, diet semacam itu memerlukan kontrol. Batasan normal konsumsi purin adalah sebanyak 5 sampai 7 mg% per hari. Perkaranya adalah bagaimana mengontrol konsumsi purin sampai batas angka tersebut. 

Diet Asam Urat: Mengontrol Konsumsi Purin

Tubuh normal bisa mengeluarkan asam urat melalui keringat dan air seni. Kendati demikian, fungsi semacam ini bisa terganggu bila kerja ginjal juga terganggu. Karena itu tidak heran bila asam urat juga bisa muncul karena kelainan genetik (kelainan enzim), obesitas, diabetes, serta konsumsi purin dalam jumlah berlebihan. Meski tergolong penyakit yang menyeramkan, namun bukan berarti penderita asam urat mesti menghindari konsumsi berbagai macam makanan yang mengandung putin. Diet asam urat adalah soal membatasi asupan purin, di mana penderita mesti membatasi konsumsi makanan berpurin sampai 100-150 mg per hari. Jadi intinya adalah kontrol terhadap jumlah purin yang masuk ke dalam tubuh. 

Pola diet bagi penderita asam urat diatur dengan cara memberikan asupan kalori yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hindari konsumsi karbohidrat kompleks seperti roti, ubi, singkong, dan nasi, serta beberapa macam karbohidrat sederhana seperti permen, sirup, dan gula. Satu jenis karbohidrat sederhana seperti fruktosa bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Selanjutnya, penderita asam urat juga mesti menjalani diet rendah lemak dan diet rendah protein. Di titik ini, protein hewani mestilah dibatasi konsumsinya, sebanyak 50-70 gram per hari. Protein yang harus dikonsumsi juga haruslah yang berasal dari telur, keju, dan susu. Untuk diet rendah lemak, diet asam urat sebaiknya juga membatasi konsumsi makanan yang digoreng menggunakan mentega maupun margarin.